Senin, 08 Desember 2014

Model Sekuensial Linier (Waterfall) Dan Prototyping

Model Sekuensial Linier (Waterfall)
Model sekuensial linear disebut juga model waterfall atau air terjun. Model ini peertama kali muncul pada tahun1970 yang diperkenalkan oleh WinstonW.Royce. walaupun sudah dikenal dalam waktu yang lama dan sering di anggap kuno tetapi model ini paling banyak dipakai dalam industri perangkat lunak .
Model sekuensial linear berisi rangkaian proses yang disajikan secara terpisah, yaitu analisis kebutuhan,perancangan,pemgkodean,pemgujian, seta implementasi dan pemeliharaan. Setelah setiap proses dilakukan, proses tersebut ditutup dan pengembangan dilanjutkan pada proses berikutnya.
Untuk mengatasi kekurangna-kekurangan tersebut, dibuatlah model sekuensial linear yang dimodifikasis. Keunggulan model ini dibandingkan model sekuensial linear biasa adalah model ini memungkinkan tahap-tahap yang telah dilalui ditinjau kembali sehinnga jika ternyata terjadi kesalahan atau kekurangan dalam menentukan kebutuhan di tahap awal, bisa dilakukan perbaikan atau peambahan lagi.
Model sekuensial linier melingkupi aktivitas aktivitas sebagai berikut :
1.      Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi
Karena sistem merupakan bagian dari sebuah sistem yang lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke software tersebut. Pandangan sistem ini penting ketika software harus berhubungan dengan elemen-elemen yang lain seperti software, manusia, dan database. Rekayasa dan anasisis system menyangkut pengumpulan kebutuhan pada tingkat sistem dengan sejumlah kecil analisis serta disain tingkat puncak. Rekayasa informasi mancakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis dan tingkat area bisnis.
2.      Analisis kebutuhan Software
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khusunya pada software. Untuk memahami sifat program yang dibangun, analis harus memahami domain informasi, tingkah laku, unjuk kerja, dan interface yang diperlukan. Kebutuhan baik untuk sistem maupun software didokumentasikan dan dilihat lagi dengan pelanggan.
3.      Desain
Desain software sebenarnya adalah proses multi langkah yang berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Proses desain menterjemahkan syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi software yang dapat diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi software.
4.      Generasi Kode
Desain harus diterjemahkan kedalam bentuk mesin yang bisa dibaca. Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, pembuatan kode dapat diselesaikan secara mekanis.
5.      Pengujian
Sekali program dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus pada logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian untuk menemukan kesalahan kesalahan dan memastikan bahwa input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
6.      Pemeliharaan
Software akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah software yangdilekatkan). Perubahan akan terjadi karena kesalahan kesalahan ditentukan, karena software harus disesuaikan untuk mengakomodasi perubahan perubahan di dalam lingkungan eksternalnya (contohnya perubahan yang dibutuhkan sebagai akibat dari perangkat peripheral atau sistem operasi yang baru), atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja. Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.
KEKURANGAN MODEL SEKUENSIAL LINEAR
1.      Masalah yang kadang terjadi ketika model sekuensial linier diaplikasikan adalah :
Jarang sekali proyek nyata mengikuti aliran sekuensial yang dianjurkan oleh model. Meskipun model linier bisa mengakomodasi iterasi, model ini melakukannya dengan cara tidak langsung. Sebagai hasilnya, perubahan perubahan dapat menyebabkan keraguan pada saat tim proyek berjalan.
2.       Kadang kadang sulit bagi pelanggan untuk menyatakan semua kebutuhannya secara eksplisit. Model linier sekuensial memerlukan halini dan mengalami kesulitan untuk mengakomodasi ketidakpastiannatural yang ada pada bagian awal beberapa proyek.
3.      Pelanggan harus bersifat sabar. Sebuah versi kerja dari program program kerja itu tidak akan diperoleh sampai akhir waktu proyek dilalui. Sebuah kesalahan besar, jika tidak terdeteksi sampai program yang bekerja tersebut dikaji ulang, bisa menjadi petaka
4.      Pengembang sering melakukan penundan yang tidak perlu. Sifat alami dari siklus kehidupan klasik membawa kepada blocking state di mana banyak anggota tim proyek harus menunggu tim yang lain untuk melengkapi tugas yang saling memiliki ketergantungan. Blocking state cenderung menjadi lebih lazim pada awal dan akhir sebuah proses sekuensial linier


KELEBIHAN MODEL SEKUENSIL LINIER
1.      software yang dikembangkan dengan metode ini biasanya menghasilkan kualitas yang baik.
2.       Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya.
Model Prototype
Prototype adalah sebuah Javascript Framework yang dibuat untuk lebih memudahkan proses dalam membangun aplikasi berbasis web.
Paradigma dari metode prototyping adalah sistem informasi yang menggambarkan hal-hal penting dari sistem informasi yang akan datang. Prototipe sistem informasi bukanlah merupakan sesuatu yang lengkap, tetapi sesuatu yang harus dimodifikasi kembali, dikembangkan, ditambahkan atau digabungkan dengan sistem informasi yang lain bila perlu.
Model ini digunakan jika customer tidak menjelaskan detail kebutuhan input, proses atau output, sehingga developer tidak dapat memastikan algoritma yang akan dipakai, kesesuaian sistem operasi atau bentuk user interface. Prototyping model dimulai dengan mendengarkan kebutuhan user. Engineer dan customer bertemu dan menentukan semua tujuan software dan menentukan kebutuhan-kebutuhan. Developer kemudian membangun prototype dan user menguji coba prototype untuk memberikan feedback. Prototype dapat dijalankan sebagai sistem yang pertama. User bisa mendapatkan pengertian dari sistem yang sesungguhnya dan developer dapat membangun sistem dengan segera. Kekurangan : kontrak akan merugikan, dirugikan oleh keinginan customer yang meminta penambahan-penambahan. Kelebihan : akan mengurangi waktu pembuatan program, kebutuhan customer akan lebih terpenuhi dengan baik, jika kebutuhannya belum jelas, maka dengan prototype akan lebih menguntungkan.
Empat langkah yang menjadi karakteristik metode Prototyping yaitu
1.      Pemilihan fungsi
Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh: kasus yang akan diperagakan
2.      Penyusunan Sistem Informasi
Bertujuan untuk memenuhi permintaan akan tersedianya prototype
3.      Evaluasi
4.      Penggunaan Selanjutnya
Tahapan-tahapan Prototyping
1.      Pengumpulan kebutuhan : Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2.      Membangun prototyping : Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3.      Evaluasi prototyping : Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulangu langkah 1, 2 , dan 3.
4.      Mengkodekan sistem : Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5.      Menguji sistem : Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box, Black Box, Basis Path, pengujian arsitektur dan lain-lain
6.      Evaluasi Sistem : Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7.      Menggunakan sistem : Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan.
Jenis-jenis Prototyping
Feasibility prototyping digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
Requirement prototyping digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user.
Desain Prototyping - digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang akan digunakan.
Implementation prototyping merupakan lanjytan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.
Teknik-teknik Prototyping meliputi
1.      Perancangan Mode
2.      Perancangan Dialog
3.      Simulasi
Keunggulan dan Kelemahan Prototyping
Keunggulan Prototyping :
1.      End user dapat berpartisipasi aktif
2.      Penentuan kebutuhan lebih mudah diwujudkan
3.      Mempersingkat waktu pengembangan SI
4.      Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
5.      Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
6.      Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan system
7.      Lebih menghemat waktu dalam pengembangan system
8.      Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kelemahan Prototyping :
1.      Proses analisis dan perancangan terlalu singkat
2.      Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah
3.      Bisanya kurang fleksible dalam mengahadapi perubahan
4.      Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah

5.      Prototype terlalu cepat selesai

Minggu, 30 November 2014

Rangkaian Sekuensial Asinkron (Tak Serempak)

Rangkaian Sekuensial Asinkron (Tak Serempak)
            Disini yang akan kita bahas ialah mengenai rangkaian sekuensial asinkron. Untuk mengetahui apa itu rangkaian sekuensial asinkron, kita harus tau terlebih dahulu mengenai rangkaian sekuensial. Rangkaian sekuensial sendiri terbagi mencadi dua yaitu rangkaian sekuensial sinkron dan rangkaian sekuensial asinkron.
            Rangakaian Sekuensial Sinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan state yang terjadi di dalamnya terjadi karena pengaruh dari perubahan clock. Dan elemen memori  yang digunakan di dalamnya adalah flip-flop.
            Rangkaian Sekuensial Asinkron adalah suatu rangkaian sekuensial dimana perubahan state perubahan state yang terjadi di dalamnya dipengaruhi adanya perubahan input.  Dan elemen memorinya adalah elemen tunda waktu (time delay) dari sistem tertutup.
A.    Model Rangkaian
Feedback delay :
·         Elemen delay diletakkan di bagian feedback.
·         Semua gerbang dianggap tidak mempunyai delay.
Mode Fundamental :
·         Sinyal input biner boleh berubah hanya setelah rangkaian mencapai state stabil.
Perubahan input tunggal :
Sinyal input biner tidak boleh berubah secara bersamaan (hanya satu per satu).
















B.     Tabel Transisi
Contoh table transisi
























C.    Tabel Aliran (Flow Table)
Tabel aliran serupa dengan tabel transisi, tetapi keadaan internalnya merupakan simbol, bukan biner.





































D.    Kondisi Pacuan (Race Condition)
Kondisi pacuan terjadi bila dua atau lebih state biner berubah sebagai akibat dari perubahan variabel input. Karena adanya perbedaan delay, kondisi pacuan menyebabkan variabel state berubah secara tidak dapat ditebak. Pacuan dibagi menjadi 2, yaitu:
1.    Pacuan Tidak Kritis (Noncritical Race) : State stabil akhir tidak bergantung kepada urutan perubahan variabel state.
2.       Pacuan Kritis (Critical Race) : State stabil akhir bergantung kepada urutan perubahan variabel state.









E.    Bahaya (Hazard)
Bahaya : Output yang tidak dikehendaki selama masa transisi karena lintasan yang berbeda membutuhkan delay propagasi yang berbeda.
Bahaya terjadi :
1.      Pada rangkaian kombinasional : Menyebabkan nilai output yang salah sementara.
2.      Pada rangkaian sekuensial asinkron :  Dapat berakibat transisi menuju ke state stabil yang salah.
Jenis-jenis Bahaya :
1.      Bahaya Statis 1 (Static 1-Hazard)
Output bisa sejenak berharga 0 padahal seharusnya tetap berharga 1.
2.      Bahaya Statis 0 (Static 0-Hazard)
Output bisa sejenak berharga 1 padahal seharusnya tetap berharga 0.
3.      Bahaya Dinamis (Dynamic Hazard)

Output bisa sejenak berharga 1 padahal seharusnya tetap berharga 0.










Sejarah Perkembangan Processor dan Memori

Sejarah perkembangan processor

1.      1971 : 4004 Microprocessor
Pada tahun 1971 munculah microprocessor pertama Intel , microprocessor 4004 ini digunakan pada mesin kalkulator Busicom. Dengan penemuan ini maka terbukalah jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan pada benda mati.
2.      1972 : 8008 Microprocessor
Pada tahun 1972 munculah microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya yaitu 4004.
3.      1974 : 8080 Microprocessor
Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, pada saat itu terjual sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan
4.      1978 : 8086-8088 Microprocessor
Sebuah penjualan penting dalam divisi komputer terjadi pada produk untuk komputer pribadi buatan IBM yang memakai processor 8088 yang berhasil mendongkrak nama intel.
5.      1982 : 286 Microprocessor
Intel 286 atau yang lebih dikenal dengan nama 80286 adalah sebuah processor yang pertama kali dapat mengenali dan menggunakan software yang digunakan untuk processor sebelumnya.
6.      1985 : Intel386™ Microprocessor
Intel 386 adalah sebuah processor yang memiliki 275.000 transistor yang tertanam diprosessor tersebut yang jika dibandingkan dengan 4004 memiliki 100 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan 4004
7.      1989 : Intel486™ DX CPU Microprocessor
Processor yang pertama kali memudahkan berbagai aplikasi yang tadinya harus mengetikkan command-command menjadi hanya sebuah klik saja, dan mempunyai fungsi komplek matematika sehingga memperkecil beban kerja pada processor.

8.      1993 : Intel® Pentium® Processor
Processor generasi baru yang mampu menangani berbagai jenis data seperti suara, bunyi, tulisan tangan, dan foto.
9.      1995 : Intel® Pentium® Pro Processor
Processor yang dirancang untuk digunakan pada aplikasi server dan workstation, yang dibuat untuk memproses data secara cepat, processor ini mempunyai 5,5 jt transistor yang tertanam.
10.  1997 : Intel® Pentium® II Processor
Processor Pentium II merupakan processor yang menggabungkan Intel MMX yang dirancang secara khusus untuk mengolah data video, audio, dan grafik secara efisien. Terdapat 7.5 juta transistor terintegrasi di dalamnya sehingga dengan processor ini pengguna PC dapat mengolah berbagai data dan menggunakan internet dengan lebih baik.
11.  1998 : Intel® Pentium II Xeon® Processor
Processor yang dibuat untuk kebutuhan pada aplikasi server. Intel saat itu ingin memenuhi strateginya yang ingin memberikan sebuah processor unik untuk sebuah pasar tertentu.
12.  1999 : Intel® Celeron® Processor
Processor Intel Celeron merupakan processor yang dikeluarkan sebagai processor yang ditujukan untuk pengguna yang tidak terlalu membutuhkan kinerja processor yang lebih cepat bagi pengguna yang ingin membangun sebuah system computer dengan budget (harga) yang tidak terlalu besar. Processor Intel Celeron ini memiliki bentuk dan formfactor yang sama dengan processor Intel jenis Pentium, tetapi hanya dengan instruksi-instruksi yang lebih sedikit, L2 cache-nya lebih kecil, kecepatan (clock speed) yang lebih lambat, dan harga yang lebih murah daripada processor Intel jenis Pentium. Dengan keluarnya processor Celeron ini maka Intel kembali memberikan sebuah processor untuk sebuah pasaran tertentu.
13.  1999 : Intel® Pentium® III Processor
Processor Pentium III merupakan processor yang diberi tambahan 70 instruksi baru yang secara dramatis memperkaya kemampuan pencitraan tingkat tinggi, tiga dimensi, audio streaming, dan aplikasi-aplikasi video serta pengenalan suara.
14.  1999 : Intel® Pentium® III Xeon® Processor
Intel kembali merambah pasaran server dan workstation dengan mengeluarkan seri Xeon tetapi jenis Pentium III yang mempunyai 70 perintah SIMD. Keunggulan processor ini adalah ia dapat mempercepat pengolahan informasi dari system bus ke processor , yang juga mendongkrak performa secara signifikan. Processor ini juga dirancang untuk dipadukan dengan processor lain yang sejenis.
15.  2000 : Intel® Pentium® 4 Processor
Processor Pentium IV merupakan produk Intel yang kecepatan prosesnya mampu menembus kecepatan hingga 3.06 GHz. Pertama kali keluar processor ini berkecepatan 1.5GHz dengan formafactor pin 423, setelah itu intel merubah formfactor processor Intel Pentium 4 menjadi pin 478 yang dimulai dari processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.3 GHz sampai yang terbaru yang saat ini mampu menembus kecepatannya hingga 3.4 GHz.
16.  2001 : Intel® Xeon® Processor
Processor Intel Pentium 4 Xeon merupakan processor Intel Pentium 4 yang ditujukan khusus untuk berperan sebagai computer server. Processor ini memiliki jumlah pin lebih banyak dari processor Intel Pentium 4 serta dengan memory L2 cache yang lebih besar pula.
17.  2001 : Intel® Itanium® Processor
Itanium adalah processor pertama berbasis 64 bit yang ditujukan bagi pemakain pada server dan workstation serta pemakai tertentu. Processor ini sudah dibuat dengan struktur yang benar-benar berbeda dari sebelumnya yang didasarkan pada desain dan teknologi Intel’s Explicitly Parallel Instruction Computing ( EPIC ).
18.  2002 : Intel® Itanium® 2 Processor
Itanium 2 adalah generasi kedua dari keluarga Itanium
19.  2003 : Intel® Pentium® M Processor
Chipset 855, dan Intel® PRO/WIRELESS 2100 adalah komponen dari Intel® Centrino™. Intel Centrino dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar akan keberadaan sebuah komputer yang mudah dibawa kemana-mana.
20.  2004 : Intel Pentium M 735/745/755 processors
Dilengkapi dengan chipset 855 dengan fitur baru 2Mb L2 Cache 400MHz system bus dan kecocokan dengan soket processor dengan seri-seri Pentium M sebelumnya.
21.  2004 : Intel E7520/E7320 Chipsets
7320/7520 dapat digunakan untuk dual processor dengan konfigurasi 800MHz FSB, DDR2 400 memory, and PCI Express peripheral interfaces.



22.  2005 : Intel Pentium 4 Extreme Edition 3.73GHz
Sebuah processor yang ditujukan untuk pasar pengguna komputer yang menginginkan sesuatu yang lebih dari komputernya, processor ini menggunakan konfigurasi 3.73GHz frequency, 1.066GHz FSB, EM64T, 2MB L2 cache, dan HyperThreading.
23.  2005 : Intel Pentium D 820/830/840
Processor berbasis 64 bit dan disebut dual core karena menggunakan 2 buah inti, dengan konfigurasi 1MB L2 cache pada tiap core, 800MHz FSB, dan bisa beroperasi pada frekuensi 2.8GHz, 3.0GHz, dan 3.2GHz. Pada processor jenis ini juga disertakan dukungan HyperThreading.
24.  2006 : Intel Core 2 Quad Q6600
Processor untuk type desktop dan digunakan pada orang yang ingin kekuatan lebih dari komputer yang ia miliki memiliki 2 buah core dengan konfigurasi 2.4GHz dengan 8MB L2 cache (sampai dengan 4MB yang dapat diakses tiap sore), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power ( TDP )
25.  2006 : Intel Quad-core Xeon X3210/X3220
Processor yang digunakan untuk tipe server dan memiliki 2 buah core dengan masing-masing memiliki konfigurasi 2.13 dan 2.4GHz, berturut-turut , dengan 8MB L2 cache ( dapat mencapai 4MB yang diakses untuk tiap core ), 1.06GHz Front-side bus, dan thermal design power (TDP)
Perkembangan Sejarah Memori
1.      DRAM. Muncul pada tahun 1970,IBM menciptakan sebuah memori yang dinamakan DRAM(Dynamic Random Access Memory) yang mempunyai frekuensi kerja yang bervariasi,yaitu antara 4,77MHz hingga 40MHz.
2.      FPM RAM. Muncul pada tahun 1987,RAM jenis FPM (Fast Page Mode) merupakan RAM paling kerap digunakan dalam system komputer pada masa itu,FPM bekerja pada rentang frekuensi 16MHz hingga 66MHz dengan access time sekitar 50ns.selain itu FPM mampu mengolah transfer data (bandwith) sebesar 188,71MB/detik, FPM juga dikenali sebagai DRAM (Dynamic Random Access Memory) saja,FPM menggunakan modul memori SIMM 30 pin & SIMM 72 pin.
3.      EDORAM. Muncul pada tahun 1995,Extended Data Output Dynamic Random Access Memory yang merupakan penyempurnaan dari FPM. EDORAM mempunyai access time sekitar 70ns hingga 50ns & bekerja pada frekuensi 33MHz hingga 75MHz.
4.      SDRAM. Muncul pada peralihan 1996-1997,Synchronous Dynamic Random Accsess Memory,lebih dikenal sebagai PC66 karena bekerja pada frekuensi bus 66MHz.,tegangan hanya 3,3volt, access time sebesar 10ns & mampu menghantarkan data dengan kecepatan maksimal 55MB/det.
5.      RDRAM. Muncul pada tahun 1999,yang menggunakan modul RIMM,transfer data secara serial pada data bus 16-bit,dengan kecepatan 16GB/det.
6.      SDRAM PC 133. Bekerja pada bus berfrekuensi 133MHz dengan access time sebesar 1,06GB/det.
7.      SDRAM PC 150. Pada tahun 2000 memori PC150 mempunyai accsess time 7ns & mampu mengalirkan data sebesar 1,28GB/det.
8.      DDR-SDRAM.  Pada tahun 2000 menggunakan sistem bus dengan frekuensi sebesar 100-133MHz.
9.      DDR2 SDRAM. Pada tahun 2004 memilki kelebihan High clock speed 400-800MHz,memiliki 1 keping 2 GB &dipasangkan pada single bank serta menggunakan teknologi koneksi Ball Grid Array (BGA).
DDR3 2GB. Pada 2007, memiliki bandwith sampai dengan 1600MHz&mampu mentransfer data dengan clock efektif 800-1600MHz.