Rekayasa sistem adalah kumpulan
konsep, pendekatan dan metodologi, serta alat-alat bantu (tools) untuk
merancang dan menginstalasi sebuah kompleks sistem. Kompleksitas sistem bisa
diakibatkan karena 2 hal yaitu kompleksitas dinamis dan kompleksitas
detail. Kompleksitas detail ketika komponen atau sub-sistem yang dirancang
tidak hanya banyak tetapi ditambah pula dengan multi-sourcing (multi suplier),
multi standard, multi criteria dan lainnya.
Rekayasa sistem dewasa ini, terutama
di Amerika, lekat dengan dunia militer, karena produk-produk militer memang
memiliki kriteria akan kompleksitas detail seperti ini, misalnya pesawat
tempur, kapal induk, sistem pertahanan rudal patrior dsb, dimana timbul
kombinasi yang kompleks antara sub-sistem mekanis, sub-sistem elektronik dan
sub-sistem manusia.
Disiplin ilmu sistem engineering
sendiri dewasa ini sedang berevolusi untuk mencari jati diri. Sebagian besar
masih bergabung dengan bidang ilmu lainnya seperti biologi, teknik industri,
teknik komputer, teknik kimia (instalasi sebuah processing plant membutuhkan
skill rekayasa sistem).[Hid07]
Dalam lingkup pengembangan perangkat
lunak, rekayasa Sistem adalah kegiatan untuk menentukan spesifikasi,
perancangan, pengimplementasian, penyebaran, dan pemeliharaan sistem sebagai
satu kesatuan. Sehingga, rekayasa sistem atau lebih tepatnya, rekayasa
sistem berbasis komputer berhubungan dengan semua aspek pengembangan dan
evolusi sistem kompleks dimana perangkat lunak memainkan peran utama. Rekayasa
sistem merupakan disiplin yang lebih tua dibandingkan dengan rekayasa perangkat
lunak. Orang telah melakukan spesifikasi dan perakitan sistem industri secara
kompleks seperti kereta api dan pabrik kimia selama lebih dari 100 tahun. Akan
tetapi, seiring dengan bertambahnya persentase perangkat lunak pada sistem,
maka teknik rekayasa perangkat lunak seperti pemodelan use –
case, manajemen konfigurasi, dan lain sebagainya sering dipergunakan
dalam proses rekayasa sistem [Som01].
Sommerville mendefinisikan sistem
sebagai sekumpulan komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk
mencapai tujuan. Definisi umum ini mencakup banyak jenis sistem. Sebagai
contoh, sistem yang sederhana seperti sistem pencatatan skor mungkin hanya
terdiri dari 2 atau 3 modul perangkat lunak. Sebaliknya, sistem kontrol lalu
lintas dapat terdiri dari ratusan perangkat lunak dan keran, ditambah manusia
sebagai pemakainya, yang membuat keputusan berdasarkan informasi dari sistem
[Som01].
Sistem seringkali hierarkis, dimana
bahwa mereka mencakup sistem – sistem lain. Sebagai contoh, sistem perintah dan
kendali polisi mungkin melibatkan sistem informasi geografis untuk memberikan
detail lokasi suatu peristiwa. Sistem – sistem lain inilah yang disebut sebagai
subsistem. Karakteristik subsistem adalah kemampuannya untuk berinteraksi
secara independen. Dengan demikian, beberapa sistem informasi geografis dapat
dipakai pada sistem lain. Namun demikian, perilakunya pada sistem tertentu
bergantung pada subsistem lain. Adanya hubungan yang kompleks dalam sistem
inilah yang membuat rekayasa perangkat lunak merupakan bagian dari rekayasa
sistem berbasis komputer mengingat pentingnya perangkat lunak pada sebuah
sistem [Som01].
Pressman menyebut sistem yang
didalamnya terdapat perangkat lunak sebagai sistem berbasis komputer. Pada
sistem berbasis komputer terdapat komponen – komponen sebagai berikut :
- Perangkat Keras (Hardware)
- Orang (People)
- Perangkat Lunak (Software)
- Basis Data (Database)
- Prosedur (Procedure)
- Dokumentasi
Pada dasarnya, dari keenam komponen
pembentuk sistem berbasis komputer, empat komponen terakhir diatas merupakan
hasil aktivitas rekayasa perangkat lunak. Perangkat lunak sendiri terdiri dari
artifak – artifak hasil rekayasa perangkat lunak yang merupakan hasil dari
aktivitas proses rekayasa (pengembangan) sistem berbasis komputer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar